Jumat, 26 Desember 2008

AKHIR SUATU KISAH

Setelah aku sadari…

Ternyata tiada seorang pun

Yang benar-benar tahu tentang diriku

Sebab yang ku rasakan…

Betapa banyak orang-orang

Yang hanya berupaya mendzalimiku

Dalam kisah percintaan…

Perpisahan yang panjang…

Akhirnya membawaku ke dalam nestapa

Dimana… jika aku melangkahkan kaki

Aku bersua dengan orang-orang yang menjumpaiku sinis

Dan… dengannya aku bertanding dalam kebodohan

Sampai aku disoraki “Hai orang pandir…!”

Jika saja aku tak punya sekelumit pengertian

Sudah akan ku hujat semua

Kusembunyikan amarahku di hari hitam itu

Ketika kita putuskan untuk berpisah

Dan menempuh jalan masing-masing

Namun keluh dan kesah ku menebar jauh

Atas cinta yang tak kuasa lagi ku genggam

Dadaku hampir saja terbelah

Karena luapan rasa sakit

Selalu… setiap aku berkesah

Keluh panjang itu…

Mengkhianati apa yang mencabikku

Kuberitahu engkau sebagian

Apa yang mendidih dalam hatiku

Sebagian saja dari derita pahitku

Agar dapat engkau mengerti

Apa yang terjadi dan menimpa diri ini

Jika saja hatiku terbuat dari baja

Tahan dari segala kekerasan

Baja itu pasti akan luluh jua

Dan seandainya ada gagak hitam

Yang dapat menahan rasa sedih sengsaraku

Serta memikul segala kecemasanku

Gagak itu akan menjadi putih bagaikan salju

keceriaan tak lagi menyibakkan

Kemolekan wajah telanjangmu

Tidak ada lagi, sejak kesejukan cinta

Kau lepaskan dari genggaman

Dan hilang dalam lamunan…

Dalam seribu perjalanan kisah cintaku

Engkau punya tempat tersendiri

Terlindung baik di dalam hati

Semua kenangan tentang dirimu

Selalu hadir dalam ingatan

Dan tak akan pernah terlupakan…

Tidak ada komentar: